29 April 2011

Sekali Lagi TentangGoogle Adsense; IklanDitampilkan Selektif,Bolehkah MemasangGoogle Adsense?

Pada artikel terdahulu, tentang hukum Google
Adsense, disimpulkan bahwa jika Anda
menyewakan halaman situs Anda untuk situs-
situs yang isinya mubah (iklan yang ditampilkan
hanyalah iklan yang diperbolehkan oleh syariat
Islam), dengan uang sewa yang jelas setiap
bulan atau setiap tahunnya, maka hukum
persewaan halaman situs tersebut adalah
mubah.
Lalu, bagaimana perincian tentang pendapatan
dari cara semacam ini? Ulasan di bawah ini akan
menjawab tanda tanya Anda.
Pertanyaan, “Terkait jasa iklan di internet, ada
situs semisal Google yang menautkan berbagai
iklan di situs kita. Sebagai pemilik situs, kita akan
mendapatkan uang sebagai kompensasi atas
adanya pengunjung di situs kita yang meng-klik
iklan dari Google yang diletakkan di situs kita.
Iklan tersebut akan tersambung langsung
dengan situs perusahaan yang memasang
iklannya di Google. Misalnya, ada sepuluh
pengunjung situs kita yang meng-klik sepuluh
iklan, maka kita akan mendapatkan sepuluh
dolar dari Google. Apakah pendapatan semisal
ini hukumnya diperbolehkan?”

Baca selengkapnya....

Google Adsense Ditinjau dari Hukum Islam


Pertanyaan:
Assalamu 'alaikum. Ustadz, saya mau bertanya
tentang hukum bisnis online di internet, seperti:
Google Adsense dan yang semisalnya.
Gambaran untuk Google Adsense adalah sebagai
berikut: Secara konsep dan prosedur adalah kita
apply (mengajukan permohonan, ed.) kepada
Google agar Google memasang pelanggan iklan
mereka di website kita.

Baca selengkapnya....

27 April 2011

SEO? ApaKeistimewaannya?

SEO adalah teknik stukturisasi dan restukturisasi
sebuah website agar mudah dikenali Search
Engine dan mendapatkan hasil terbaik di
halaman pencarian search engine.
Kenapa pebisnis internet marketing menerapkan
SEO, agar webnya mendapatkan ribuan
kunjungan, pertanyaannya apakah ada yg
menerapkan SEO penuh tetapi tidak jualan klik
per klik? Banyak termasuk saya, di http://
www.google.co.id ketika mengetikkan: layanan
desain web, maka web: www.visimaster.com
ada di halaman pertama, dampaknya
alhamdulillah dengan seizin Allah, kami ada
order/project web dan sistem informasi.
SEO membantu Devisa
Banyak, para ekportir kerajinan dan mebel
mereka menjual barang dengan meng-SEO kan
websitenya, tujuannya adalah agar web mereka
muncul di halaman awal Google sehingga
produk nya mudah di kenal. sehingga dari sini
SEO sangat membanti Devisa negara, karena
dulunya mebel-mebel dari China menduduki
halan awal di Google di pencarian kata wholesale
dan lain-lain, sekarang yang menduduki
halaman pertama adalah produsen mebel dari
Indonesia,

Baca selengkapnya....

Tuhan Sembilan Senti

Tuhan Sembilan Senti
Oleh: Taufiq Ismail
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi
perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi
orang yang tak merokok.
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga
merokok,

Baca selengkapnya....

24 April 2011

Kategori Hadits Bahaya Memanggil Dengan Kafir Atau Fasiq


BAHAYA MEMANGGIL DENGAN KAFIR ATAU
FASIQ
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺫﺭ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺭﺟﻞ ﺍﺩﻋﻰ ﻟﻐﻴﺮ ﺃﺑﻴﻪ ﻭﻫﻮ
ﻳﻌﻠﻤﻪ ﺇﻟﺎ ﻛﻔﺮ ﻭﻣﻦ ﺍﺩﻋﻰ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻓﻠﻴﺲ ﻣﻨﺎ
ﻭﻟﻴﺘﺒﻮﺃ ﻣﻘﻌﺪﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺭﺟﻠﺎ
ﺑﺎﻟﻜﻔﺮ ﺃﻭ ﻗﺎﻝ ﻋﺪﻭ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻴﺲ ﻛﺬﻟﻚ ﺇﻟﺎ ﺣﺎﺭ
ﻋﻠﻴﻪ
Dari Abu Dzar, dia mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada
seorang lelakipun yang mengakui bapak kepada
orang yang bukan bapaknya padahal ia tahu
(kalau itu bukan bapaknya), kecuali dia telah kufur.
Barangsiapa yang mengaku sesuatu yang bukan
haknya, berarti dia tidak termasuk golongan kami
dan hendaklah ia menempati tempat duduknya
dari api neraka. Dan barangsiapa yang
memanggil seseorang dengan panggilan “kafir”
atau “musuh Allah” padahal dia tidak kafir, maka
tuduhan itu akan kembali kepada penuduh.
TAKHRIJ HADITS
Hadits dari sahabat yang mulia Abu Dzar Al
Ghifari ini, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam
shahihnya di dua tempat; kitab Al Manaqib, Bab
Nisbatul Yaman Ila Isma’il, hadits no. 3317 dan
kitab Al Adab, Bab Ma Yanha Minas Sibab Wal
La’ni, hadits no. 5698 dan Imam Muslim dalam
shahihnya, kitab Al Iman, Bab Bayan Hali Iman
Man Raghiba An Abihi Wahua Ya’lam, hadits no.
214.
SYARAH HADITS

Baca selengkapnya....

13 April 2011

Jazakumulloh khoiron

 Sering kita mengucapkan kalimat (ﺟﺰﺍﻙ
ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ) (semoga Allah membalas anda
dengan kebaikan) atau kalau kepada perempuan
jazaka menjadi jazaki dan kalau orangnya banyak
jazakumullahu khairan. Ternyata ini adalah sunnah
Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagaimana
terungkap dalam hadits riwayat At-Tirmidzi
dengan sanad sebagai berikut:
Al Husain bin Hasan Al Marwazi di Mekah dan
Ibrahim bin Sa ’id Al Jauhari menceritakan kepada
kami, keduanya berkata, Al-Ahwash bin Jawwab
menceritakan kepada kami, dari Su ’air bin Al-
Khims, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Utsman
An-Nahdi, dari Usamah bin Zaid yang berkata,
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ﻣﻦ ﺻﻨﻊ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻌﺮﻭﻑ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻔﺎﻋﻠﻪ ﺟﺰﺍﻙ ﺍﻟﻠﻪ
ﺧﻴﺮﺍ ﻓﻘﺪ ﺃﺑﻠﻎ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻨﺎﺀ
“Barangsiapa yang diberikan suatu kebaikan
kepadanya lalu dia membalasnya dengan
mengucapkan jazakallaahu khairan (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan) berarti dia telah

Baca selengkapnya....

09 April 2011

Ma'af Kawan..Saya Gak NgucapinSelamatULTAH-mu. Ternyata ULANGTAHUN adaDalam INJIL MATIUS 14 : 6 danINJIL MARKUS6 :21











Pesta Ulang Tahun anak-anak Nasrani Mungkin
kurangnya pengetahuan mengenai "ke-Aqidah-an",
masih banyak ummat Islam yang mengikuti ritual
paganisme ini. Bahkan tidak menutup
kemungkinan
para ustadz dan ustazdahpun ikut merayakannya
dan terjebak di dalamnya. Apalagi gencarnya
media
televisi dan media massa lainnya mempublikasikan
seremonialnya yang terkadang dilakukan oleh
beberapa da'i muda atau yang bergelar ustadz
[setengah artis, katanya sih !]. Ditambah lagi
kebiasaan ini sudah jamak dan menjadi hal yang
seakan-akan wajib apabila ada anggota keluarga,
rekan atau sahabat yang memperingati hari
lahirnya.
Dan tak kurang kelirunya sejak di Taman Kanak-
kanak dan SD sudah diajarkan secara praktek
langsung bahkan ada termaktub dalam buku-buku
kurikulum mereka . Wallahu a'lam. Semoga Allah
memberikan hidayah kepada mereka.
Pada masa-masa awal Nasrani generasi pertama
(Ahlul Kitab / kaum khawariyyun / pengikut nabi
Isa)
mereka tidak merayakan Upacara UlangTahun,
karena mereka menganggap bahwa pesta ulang
tahun itu adalah pesta yang mungkar dan hanya
pekerjaan orang kafir Paganisme.
Pada masa Herodeslah acara ulang tahun
dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius
14:6;

Baca selengkapnya....

Fakta Thibbun Nabawi: HabbatusSauda,Madu, dan Minyak Zaitun

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para
dokter
muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan
ilmu-ilmu
kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan
pada Allah,
sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan
khurofat.
1. Habbatus Sauda ’ atau Jinten Hitam atau
Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha.
bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
wa
sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam
habbatus
sauda ’ itu terdapat penyembuh segala penyakit,
kecuali as-
sam. ” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau
menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’
berkhasiat
mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga
membantu
kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor
temporal. Biji habbatus sauda ’ mengandung 40%
minyak
takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam
amino, protein,
Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya
thymoquinone (TQ),
dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone
(THQ) dan
thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil
penelitian
ilmiah bahwa habbatus sauda ’ mengaktifkan
kekebalan
spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan
kadar sel-
sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel
pembunuh
alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat
habbatus
sauda ’:
1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran
madu,
kemudian diminum setelah dicampur air panas,
diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu
ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar
air
seni, haid dan ASI.
2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung
yang
sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing
dengan lebih kuat.
3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur
air
untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-
kumur
untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka
untuk
mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka
gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles,
lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan,
sebaiknya dua
sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan
bahwa
terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau ‘Asl
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai
warna, di
dalamnya terdapat kesembuhan bagi
manusia. ” (QS. An-
Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
a. Bakteri tidak mampu melawan madu
Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka
bakar.
Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan
(inflammatory activity anti)
b. Madu kaya kandungan antioksidan
Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif
tinggi
serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh
terhadap tekanan
oksidasi (oxidative stress)
c. Madu dan kesehatan mulut
Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan
dan
menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan
dan
gangguan mulut lain.
d. Madu dan kulit kepala
Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90%
(madu
dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-
bagian yang
terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan
selama 2-3
menit, madu dapat membunuh kutu,
menghilangkan
ketombe, memanjangkan rambut, memperindah
dan
melembutkannya serta menyembuhkan penyakit
kulit
kepala.
e. Madu dan pengobatan kencing manis
Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah
penderita
diabetes karena adanya unsure antioksidan yang
menjadikan
asimilasi gula lebih mudah di dalam darah
sehingga kadar
gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya
vitamin
B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes
sangat
membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil
madu
alami murni akan menambah cepat dan besar
kandungan
gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-
sel
pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya
penderita
diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk
menentukan
takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah
pengawasan
dokter.
f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar
(colitis),
maag dan tukak lambung
Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-
luka yang
biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu
pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar
20% madu
mampu melemahkan bakteri pylori penyebab
tukak
lambung di piring percobaan.
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan
sistem alami
tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak,
membersihkan liver, memperlancar buang air
kecil, cocok
untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan
yang
direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam
bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan
tidak tajam
serta yang paling manis. Madu yang diambil dari
daerah
gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan
tersendiri
daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu
tergantung
pada tempat para lebah berburu makanannya.
3. Minyak Zaitun
“ Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai
minyak
rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon
yang
penuh berkah. ” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa
mengurangi
kandungan kolesterol yang bermanfaat.
2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis)
dan
penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun
tekanan darah tinggi.
4. Mengurangi serangan kanker.
5. Melindungi dari serangan kanker payudara.
Sesendok makan minyak zaitun setiap hari
mengurangi risiko kanker payudara sampai pada
kadar 45%.
6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan
minyak zaitun memiliki peran penting dalam
melindungi tubuh dari kanker kolon.
8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit
setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit
(melanoma)
9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari
kanker
lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya
dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam
ASI.
11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu
membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Tidaklah
Allah
menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia
menurunkan
obatnya. ” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali
Allah
menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan
penyembuhnya. Hanya ada orang yang
mengetahuinya dan
ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu
pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu
‘alaihi wa
sallam sudah mengetahui dan menerapkan
pengobatan
yang terbukti kemanjurannya.
Maraji:
1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul
Fattah
2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah
***
Artikel www.muslimah.or.id

Baca selengkapnya....

''Peringatan dari Bahaya Godaan Harta''Penulis : Al- Ustadz Saifudin

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻧﻌﻢ
ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﻟﺄﻣﻮﺍﻝ، ﻭﺃﺑﺎﺡ
ﻟﻨﺎ ﺍﻟﺘﻜﺴﺐ ﺑﻬﺎ ﻋﻦ ﻃﺮﻳﻖ
ﺣﻼﻝ، ﻭﺷﺮﻉ ﻟﻨﺎ ﺗﺼﺮﻳﻔﻬﺎ
ﻓﻴﻤﺎ ﻳﺮﺿﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ
ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﻝ، ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ
ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ
ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﺫﻭ ﺍﻟﺠﻼﻝ
ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ، ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ
ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ
ﺃﻛﺮﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﺑﺬﻝ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺈﺳﻼﻡ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ
ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ
ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ،
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ: ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ،
ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺃﺩﻭﺍ ﻣﺎ
ﺃﻭﺟﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻓﻲ
ﺃﻣﻮﻟﻜﻢ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji
dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wa Ta ’ala atas berbagai limpahan
nikmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-
Nya. Dialah Allah Subhanahu wa Ta ’ala satu-satu-
Nya yang memberikan rezeki kepada hamba-
hamba-Nya. Saya bersaksi bahwasanya tidak
ada sesembahan yang benar kecuali hanya Allah
Subhanahu wa Ta ’ala semata, dan saya bersaksi
bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada beliau, keluarga, para
sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti
jalannya.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta ’ala dan senantiasa memohon
rahmat serta pertolongan-Nya. Tanpa rahmat
dan pertolongan-Nya, manusia tentu tidak akan
mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karena manusia pada asalnya adalah makhluk
yang lemah. Saat dilahirkan, dia dalam keadaan
tidak mengetahui apa-apa serta tidak bisa
memberikan manfaat bagi dirinya. Kemudian
Allah Subhanahu wa Ta ’ala berikan kepada
hamba-hamba-Nya berbagai kenikmatan dan
kemudahan untuk mendapatkan rezeki yang
banyak dan beraneka ragam. Oleh karena itu,
kewajiban kita adalah mensyukuri pemberian-
pemberian tersebut dengan menjalankan
kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Jama ’ah jum’ah rahimakumullah,
Ketahuilah, bahwa pemberian-pemberian Allah
Subhanahu wa Ta ’ala yang berupa makanan,
harta benda, anak, dan semisalnya merupakan
ujian bagi manusia. Allah Subhanahu wa Ta ’ala
berfirman:
ﻭﺍﻋﻠﻤﻮﺍ ﺃﻧﻤﺎ ﺃﻣﻮﺍﻟﻜﻢ
ﻭﺃﻭﻟﺎﺩﻛﻢ ﻓﺘﻨﺔ ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻨﺪﻩ ﺃﺟﺮ ﻋﻈﻴﻢ
“ Dan ketahuilah bahwa harta-harta kalian dan
anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai
cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar. ” (Al-Anfal: 28)
Disamping itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
ﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﺃﻣﺔ ﻓﺘﻨﺔ
ﻭﻓﺘﻨﺔ ﺃﻣﺘﻲ ﺍﻟﻤﺎﻝ
“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan
fitnah umat-Ku adalah harta. ” (HR. At-Tirmidzi
dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadirin rahimakumullah,
Godaan harta ini akan datang dari berbagai sisi.
Di antaranya adalah dari cara mencarinya. Dari
sisi ini, sebenarnya Allah Subhanahu wa Ta ’ala
telah mensyariatkan berbagai cara dalam
mendapatkan harta, yang semuanya dibangun di
atas keadilan dan jauh dari perbuatan zalim,
jahat, atau menyakiti orang lain. Maka orang-
orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta ’ala tentu akan senantiasa memerhatikan
batasan-batasan syariat dalam mendapatkannya.
Jauh dari unsur riba, judi, dan bentuk-bentuk
kezaliman lainnya, yang semuanya termasuk
dalam bentuk memakan harta orang lain dengan
cara yang batil. Mereka mengetahui bahwa hal ini
dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta ’ala, di
antaranya dalam firman-Nya:
ﻳﺎﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺀﺍﻣﻨﻮﺍ ﻟﺎ
ﺗﺄﻛﻠﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻜﻢ ﺑﻴﻨﻜﻢ
ﺑﺎﻟﺒﺎﻃﻞ ﺇﻟﺎ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ
ﺗﺠﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺗﺮﺍﺽ ﻣﻨﻜﻢ
“ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kalian saling memakan harta sesama kalian
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang dilakukan dengan suka sama
suka di antara kalian. ” (An-Nisa’: 29)
Dengan sebab perhatian terhadap batas dan
aturan-aturan Allah Subhanahu wa Ta ’ala dalam
mencarinya, maka harta yang diperoleh pun
menjadi barakah. Harta yang diperolehnya akan
menjadi sebab kebaikan bagi yang memilikinya,
baik saat diinfakkan, disedekahkan maupun di
saat hartanya nanti menjadi warisan bagi ahli
warisnya. Sehingga hartanya menjadi kebaikan
bagi dirinya di dunia dan akhirat. Sedangkan
orang-orang yang tidak bertakwa, mereka
tidaklah memedulikan halal atau tidaknya mata
pencaharian mereka. Yang halal bagi mereka
adalah segala cara yang bisa mereka lakukan,
meskipun di dalamnya ada unsur penipuan, riba,
judi maupun menzalimi orang lain. Sehingga
hartanya pun tidak barakah dan tidak ada
manfaatnya. Apabila dimakan atau diinfakkan
maka dia telah memakan atau menafkahi dengan
harta yang haram. Apabila disedekahkan tidak
akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta ’ala.
Apabila meninggal dunia, maka hartanya akan
menjadi sebab masuknya dia ke dalam neraka.
Nas ’alullaha as-salamah (Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari
siksa neraka).
Hadirin rahimakumullah,
Godaan karena harta ini juga bisa datang dari sisi
perhatian dan keinginan seseorang terhadapnya.
Sehingga sebagian orang ada yang keinginannya
terhadap harta membuat dirinya berambisi
terhadapnya. Hal ini membuat kesibukannya
hanyalah untuk mencari dunia. Dari saat
memulai aktivitasnya setelah bangun tidur
sampai dia kembali ke rumahnya untuk
beristirahat, yang dipikirkannya hanyalah dunia.
Di saat duduk, berdiri, maupun berjalan, yang di
hatinya hanyalah mencari dunia. Bahkan saat
tidurnya pun yang diimpikan adalah mencari
dunia. Lebih dari itu, saat shalat pun pikirannya
dipenuhi dengan dunia. Seakan-akan dirinya
diciptakan untuk sekadar mencari dunia. Padahal
dengan perhatian dan keinginan yang berlebihan
hingga melalaikan akhirat seperti itu, seseorang
tidak akan mendapatkan rezeki kecuali yang telah
Allah Subhanahu wa Ta ’ala tetapkan untuk
dirinya. Maka orang yang demikian keadaannya,
tentunya adalah orang yang tertipu serta terjatuh
pada godaan dunia. Sehingga dia memusatkan
seluruh pikiran dan kesibukannya untuk dunia.
Dia menjadikan dunia bersemayam di hatinya
sehingga melalaikan dia dari beribadah kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hadirin yang semoga dirahmati Allah Subhanahu
wa Ta ’ala,
Godaan harta juga akan muncul dari sisi
penggunaannya. Dari sisi ini, kita dapatkan
sebagian orang yang berharta memiliki sifat pelit
sehingga tidak mau mengeluarkan zakatnya,
tidak mau menjalankan kewajiban berinfak
kepada kerabatnya yang wajib untuk dibantu,
dan yang semisalnya. Sedangkan sebagian yang
lainnya atau pada sisi lainnya, justru
mengeluarkan hartanya tanpa ada perhitungan
serta dihambur-hamburkan sia-sia. Padahal Allah
Subhanahu wa Ta ’ala menyebutkan di dalam
firman-Nya:
ﻭﺀﺍﺕ ﺫﺍ ﺍﻟﻘﺮﺑﻰ ﺣﻘﻪ
ﻭﺍﻟﻤﺴﻜﻴﻦ ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ ﻭﻟﺎ
ﺗﺒﺬﺭ ﺗﺒﺬﻳﺮﺍ. ﺇﻥ
ﺍﻟﻤﺒﺬﺭﻳﻦ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺇﺧﻮﺍﻥ
ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ
ﻟﺮﺑﻪ ﻛﻔﻮﺭﺍ
“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang
dekat haknya (mereka), (begitu pula) kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan
dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) sia-sia. Sesungguhnya orang-orang
yang menghambur-hamburkan hartanya sia-sia
adalah saudara-saudara setan dan setan itu
adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. ” (Al-Isra’:
26-27)
Berkaitan dengan ayat ini, sebagaimana
dinukilkan oleh Al-Imam Ibnu Katsir
rahimahullahu dalam tafsirnya, sahabat Abdullah
ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :
ﺍﻟﺘﺒﺬﻳﺮ: ﺍﻟﺈﻧﻔﺎﻕ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ
ﺣﻖ
“ Menghambur-hamburkan harta adalah
mengeluarkannya tidak pada tempatnya.”
Al-Imam Mujahid rahimahullahu berkata:
ﻟﻮ ﺃﻧﻔﻖ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻣﺎﻟﻪ ﻛﻠﻪ
ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻖ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﺒﺬﺭﺍ
ﻭﻟﻮ ﺃﻧﻔﻖ ﻣﺪﺍ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ
ﺣﻘﻪ ﻛﺎﻥ ﺗﺒﺬﻳﺮﺍ
“ Seandainya seseorang mengeluarkan seluruh
hartanya pada tempat yang benar, maka dia
bukanlah seorang yang menghambur-
hamburkan harta. Namun seandainya seseorang
mengeluarkan satu mud/cakupan tangan (dari
hartanya) untuk sesuatu yang tidak pada
tempatnya, maka dia telah menghambur-
hamburkan hartanya dengan sia-sia. ”
Hadirin yang semoga dirahmati Allah Subhanahu
wa Ta ’ala,
Oleh karena itu, siapa pun di antara kita harus
hati-hati dan senantiasa takut terkena godaan
harta ini. Betapa banyak orang yang lebih
berilmu dari kita telah terjatuh pada
penyimpangan-penyimpangan karena godaan
ini. Bahkan ada pula orang yang dahulunya
istiqamah membela As-Sunnah dan melawan
kebatilan serta bid ’ah, namun kala tergoda
dengan harta, kemudian terjatuh pada
penyimpangan-penyimpangan. Hal itu di
antaranya disebabkan oleh ketidakhati-hatian
serta perasaan aman dari bahaya godaan harta.
Padahal harta secara umum akan menarik
pemiliknya untuk memenuhi keinginan-keinginan
syahwatnya. Maka akibat adanya kemampuan
untuk memenuhi keinginannya, seseorang akan
terseret untuk hidup bermewah-mewah yang
kemudian membuat dirinya sombong dan
angkuh, serta akhirnya membuat dirinya tidak
peduli dengan kemaksiatan-kemaksiatan kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, kita
harus senantiasa memohon pertolongan kepada
Allah Subhanahu wa Ta ’ala dan berupaya untuk
senantiasa takut dari bahaya fitnah yang ada di
hadapan kita. Sikap hati-hati dan rasa takut ini,
insya Allah akan menjadi sebab yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencari
jalan keluar dari fitnah yang ada di hadapannya.
Dengan sebab itu, dia pun akan senantiasa
mengharapkan datangnya pertolongan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala. Adapun orang-orang
yang lalai dari mengingat Allah Subhanahu wa
Ta ’ala serta merasa aman dari ancaman dan
bahaya godaan, sangat besar kemungkinannya
untuk terjatuh dan terbawa oleh godaan
sehingga semakin jauh dari petunjuk Allah
Subhanahu wa Ta’ala .
ﺃﻗﻮﻝ ﻗﻮﻟﻲ ﻫﺬﺍ، ﻭﺃﺳﺘﻐﻔﺮ
ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ ﻭﻟﻜﻢ ﻭﻟﺠﻤﻴﻊ
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮﻭﻩ
ﻳﻐﻔﺮ ﻟﻜﻢ، ﻭﺗﻮﺑﻮﺍ ﺇﻟﻴﻪ
ﻳﺘﺐ ﻋﻠﻴﻜﻢ؛ ﺇﻧﻪ ﻛﺎﻥ
ﺗﻮﺍﺑﺎ
Khutbah kedua:
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ،
ﺣﺬﺭﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻦ ﻣﺎ ﻇﻬﺮ
ﻣﻨﻬﺎ ﻭﻣﺎ ﺑﻄﻦ، ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ
ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ
ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﺴﺮ
ﻭﺍﻟﻌﻠﻦ، ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ
ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺃﻣﺮ
ﻋﻨﺪ ﻇﻬﻮﺭ ﺍﻟﻔﺘﻦ
ﺑﺎﻟﺎﻋﺘﺼﺎﻡ ﺑﺎﻟﻜﺘﺎﺏ
ﻭﺍﻟﺴﻨﻦ، ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :
Hadirin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya
jalan keluar dari berbagai fitnah atau ujian.
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta ’ala dan senantiasa mengingat
bahwa dunia yang kita sekarang berada di
dalamnya adalah tempat ujian. Allah Subhanahu
wa Ta ’ala akan memberikan ujian kepada
hamba-hamba-Nya dengan berbagai kebaikan
dan juga kejelekan, sehingga menjadi nampak
serta terbedakanlah antara yang beriman dengan
yang tidak beriman. Maka akan terus ada di
muka bumi ini pertentangan dan perseteruan
antara yang haq dengan yang batil, sejak
diturunkan Nabi Adam ‘alaihissalam ke bumi,
hingga waktu yang telah ditetapkan dan
dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kebatilan akan terus dibawa oleh setan dan bala
tentaranya baik dari kalangan jin maupun
manusia, serta terus akan ditawarkan dengan
berbagai cara dan upaya. Kebatilan akan
ditampilkan oleh mereka seakan-akan sebagai
sesuatu yang indah. Sedangkan kebenaran akan
ditampilkan seakan-akan sebagai sesuatu yang
tidak bernilai. Maka akan tertipulah orang-orang
tidak mau mengingat Allah Subhanahu wa Ta ’ala
dan lalai akan kehidupan yang selamanya di
akhirat kelak. Adapun kebenaran, yaitu petunjuk
Allah Subhanahu wa Ta ’ala yang telah diturunkan
melalui Rasul-Nya, maka akan terus dibawa oleh
para ulama. Sehingga akan selamatlah orang-
orang yang mendapat hidayah Allah Subhanahu
wa Ta ’ala karena mengikuti jejak para ulama
dalam menempuh kebenaran yang datang dari
Allah Subhanahu wa Ta ’ala melalui Rasul-Nya.
Hadirin rahimakumullah,
Setiap orang yang mengetahui dirinya dalam
bahaya tentunya akan berusaha mencari jalan
keluar dari bahaya tersebut. Maka ketahuilah,
wahai kaum muslimin, yang semoga dirahmati
Allah Subhanahu wa Ta ’ala, bahwa kita
semuanya sedang dalam bahaya yang luar biasa
besar dan sangat banyak ragamnya. Tidak ada
yang bisa selamat kecuali yang mendapatkan
pertolongan Allah Subhanahu wa Ta ’ala. Oleh
karena itu, yang harus kita lakukan adalah
berupaya untuk mendapatkan pertolongan-Nya.
Upaya itu tidak lain adalah dengan mengikuti
petunjuk Allah Subhanahu wa Ta ’ala yang telah
diturunkan melalui Rasul-Nya. Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻭﻗﺪ ﺗﺮﻛﺖ ﻓﻴﻜﻢ ﻣﺎ ﻟﻦ
ﺗﻀﻠﻮﺍ ﺑﻌﺪﻩ ﺇﻥ ﺍﻋﺘﺼﻤﺘﻢ
ﺑﻪ؛ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ
“Dan sungguh telah aku tinggalkan bagi kalian
sesuatu yang kalian tidak akan tersesat
setelahnya apabila kalian berpegang teguh
dengannya, yaitu kitab Allah. ” (HR. Muslim)
Di dalam hadits tersebut, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjelaskan bahwa berpegang teguh
dengan Al-Qur ’an adalah jalan keselamatan.
Kewajiban berpegang teguh dengan Al-Qur’an
berarti pula kewajiban berpegang teguh dengan
Al-Hadits, karena di dalam Al-Qur ’an juga ada
kewajiban untuk menjalankan hadits. Dan
sebaliknya, dengan berpaling dari keduanya
maka seseorang akan tersesat dan tidak akan
selamat dari berbagai fitnah yang akan
dihadapinya. Allah Subhanahu wa Ta ’ala
berfirman:
ﻗﺎﻝ ﺍﻫﺒﻄﺎ ﻣﻨﻬﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ
ﺑﻌﻀﻜﻢ ﻟﺒﻌﺾ ﻋﺪﻭ ﻓﺈﻣﺎ
ﻳﺄﺗﻴﻨﻜﻢ ﻣﻨﻲ ﻫﺪﻯ ﻓﻤﻦ
ﺍﺗﺒﻊ ﻫﺪﺍﻱ ﻓﻠﺎ ﻳﻀﻞ ﻭﻟﺎ
ﻳﺸﻘﻰ. ﻭﻣﻦ ﺃﻋﺮﺽ ﻋﻦ ﺫﻛﺮﻱ
ﻓﺈﻥ ﻟﻪ ﻣﻌﻴﺸﺔ ﺿﻨﻜﺎ
ﻭﻧﺤﺸﺮﻩ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ
ﺃﻋﻤﻰ. ﻗﺎﻝ ﺭﺏ ﻟﻢ ﺣﺸﺮﺗﻨﻲ
ﺃﻋﻤﻰ ﻭﻗﺪ ﻛﻨﺖ ﺑﺼﻴﺮﺍ. ﻗﺎﻝ
ﻛﺬﻟﻚ ﺃﺗﺘﻚ ﺀﺍﻳﺎﺗﻨﺎ
ﻓﻨﺴﻴﺘﻬﺎ ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺍﻟﻴﻮﻡ
ﺗﻨﺴﻰ
Allah berfirman (kepada Adam dan Hawa):
“ Turunlah kamu berdua dari surga bersama-
sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi
sebagian yang lain. Sehingga jika datang
kepadamu petunjuk-Ku, maka barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan
membangkitkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta. ” Berkatalah ia: “Ya Rabb-ku,
mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam
keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat ?” Allah berfirman:
“Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat
Kami, namun kamu melupakannya, maka begitu
pula pada hari ini kamu pun dilupakan. ” (Thaha:
123-126)
Maka seseorang yang ingin selamat dari godaan,
dia harus berpegang teguh dengan Al-Qur ’an
dan As-Sunnah. Yaitu hendaknya dia senantiasa
bersemangat dalam membaca dan
mempelajarinya serta mengamalkan apa yang
terkandung di dalamnya. Dengan kembali dan
berpegang teguh kepada keduanya, seseorang
akan mengetahui bagaimana dia harus mencari
harta dan bagaimana pula dia cara
menginfakkannya. Dengan kembali kepada
keduanya, seseorang akan tahu apa akibat dari
pelanggaran terhadap batas-batas syariat Allah
Subhanahu wa Ta ’ala dan apa keutamaan orang
yang senantiasa memerhatikan syariat dalam
mendapatkan maupun menginfakkan hartanya.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta ’ala
senantiasa memberikan pertolongan-Nya dan
memudahkan kita untuk senantiasa berada di
atas syariat-Nya.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ
ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ
ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ،
ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

Baca selengkapnya....

Jaminlah Bagiku Enam Perkara, AkuJaminBagimu Surga

Oleh: Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzak bin
Abdulmuhsin al-Badr hafidhahullah ta ’ala
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam atas pemimpin para Rasul,
Nabi kita Muhammad. Juga atas keluarganya dan
seluruh para sahabatnya. Wa ba ’du.
Termasuk sesuatu yang dimaklumi oleh seluruh
manusia bahwa kata “jaminan” akan anda dapati
di kalangan manusia mendapat perhatian yang
sangat besar. Kata ini senantiasa mengiringi
aktifitas jual beli dan perniagaan mereka. Barang
dagangan yang memiliki jaminan akan mendapat
tempat tersendiri dibanding barang-barang yang
tidak memilikinya. Ini menunjukkan, betapa
tingginya perhatian manusia terhadap sesuatu
yang memiliki jaminan tertentu, melebihi sesuatu
yang tidak demikian, dengan perbedaan-
perbedaan yang besar dari sisi-sisi kebenaran
jaminan tersebut. Oleh karena itu, perhatian
manusia terhadap hal ini semakin besar lagi. jika
pemilik jaminan adalah orang yang dikenal
memiliki sifat jujur, tepat janji dan amanah, maka
perkara-perkara yang dengannya jaminan itu
akan didapatkan, akan menjadi perkara yang
mudah, tidak menyusahkan dan memberatkan
manusia.
Bagaimana jika pemilik jaminan itu adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang
yang benar dan dibenarkan. Orang yang tidak
bertutur kata dengan hawa nafsunya, melainkan
ia adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.
Dan bagaimana juga jika yang dijaminkannya
adalah surga, yang luasnya seluas langit dan
bumi. Yang isinya adalah sesuatu yang tidak
pernah ada satu matapun yang pernah
melihatnya, tidak ada satu telinga pun yang
pernah mendengarnya dan tidak pernah terlintas
sedikitpun dalam hati manusia. Bagitu juga
bagaimana jika perkara-perkara yang dengannya
dapat diraih jaminan ini adalah perkara-perkara
mudah, perbuatan-perbuatan ringan yang tidak
membutuhkan kerja keras dan beban berat.
Maka, renungkanlah –semoga Allah menjagamu-
satu hadis tentang jaminan yang agung ini. Imam
Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya, Ibnu
Hibban dalam Shahihnya, al-Hakim dalam
Mustadraknya dan yang lainnya, diterima dari
Ubadah bin Shamith –Radhiyallahu ‘anhu- dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Jaminlah bagiku enam perkara, maka aku akan
menjamin bagimu surga; jujurlah jika kalian
berbicara, tunaikanlah jika kalian berjanji,
laksanakanlah jika kalian diamanahi, jagalah
kemaluan kalian, tundukkan pandangan kalian dan
cegahlah tangan kalian. ” (lihat as-silsilah as-
shahihah, Syaikh al-Bani –rahimahullah. No 1470)
Sesungguhnya ia adalah jaminan dengan jaminan
dan penunaian dan penunaian.
“ Jaminlah bagiku enam perkara, maka aku akan
menjamin bagimu surga”
Enam amal yang sangat mudah, enam perkara
kebaikan yang sangat ringan. Orang yang
memperbuatnya dalam hidupnya dan
menjaganya hingga akhir hayatnya, maka surga
terjamin baginya. Perjalan kepadanya adalah
sesuatu yang pasti dan terjamin.
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang
yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari
mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu)
kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada
Allah) lagi memelihara (semua peraturan-
peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak
kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati
yang bertaubat, masukilah syurga itu dengan
aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya
memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan
pada sisi Kami ada tambahannya.
(QS. Qaaf [50]: 31-35)
Jujur dalam berkata
Seorang mukmin adalah orang yang jujur dan
tidak mengenal kata dusta. Ia senantiasa menjaga
kejujuran dalam hidupnya hingga hal itu
mengantarkannya kepada surga. Dalam hadis,
“ Hendaknya kalian berlaku jujur, karena jujur
mengantarkan pada perbuatan baik, dan
perbuatan baik akan mengantarkan pada surga.
Seseorang yang senantiasa jujur, bersungguh-
sungguh memilih kejujuran, hingga Allah akan
menetapkannya sebagai orang jujur. ” (HR
Muslim)
Menunaikan janji dan komitmen terhadap akad
Ini adalah salah satu sifat orang-orang mukmin
dan ciri orang-orang yang bertakwa. Mereka tidak
mengenal ingkar dalam janji dan khianat dalam
akad. Sifat menepati adalah sifat pokok dalam
bangunan masyarakat islam, karena ia
berhubungan dengan seluruh jenis pergaulan
manusia. Seluruh bentuk interaksi manusia,
hubungan-hubungan sosial dan jenis-jenis
transaksi sangat ditentukan oleh sifat ini. Jika sifat
ini hilang, hilang pulalah kepercayaan, hubungan
manusia menjadi buruk dan saling curiga akan
merebak.
Melaksanakan amanah
Ia adalah diantara karakter positif terbesar, yang
Allah memuji para pelakunya. Ia adalah diantara
bentuk kesempurnaan iman seseorang dan
kebaikan Islamnya. Dengan karakter amanah,
maka agama, kehormatan, harta, jasad, jiwa,
ilmu dan yang lainnya akan terjaga. Dalam hadis,
“ Seorang mukmin itu adalah orang yang manusia
merasa aman dengannya atas harta dan jiwa
mereka ” (HR Ahmad). Jika amanah telah tersebar
dalam masyarakat, maka jalinan antar mereka
akan menjadi agung, pertaliannya akan menjadi
kokoh serta kebaikan dan berkah akan
meliputinya.
Menjaga kemaluan
Maksudnya menjaga kemaluan dari perbuatan
haram dan menjaganya agar tidak terjatuh pada
kebatilan. “dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka milik; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas. ” (QS. Al-Mukminun [23]: 5-7). Menjaga
kemualuan berarti menjaga keturunan dan nasab,
mensucikan masyarakat dan menjaga
keselamatan dari segala bahaya dan penyakit.
Menundukkan pandangan
Maksudnya dari melihat yang diharamkan. Allah
berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya;
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. ” Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya…” (QS. An-Nur
[24]: 30-31). Menundukkan pandangan memiliki
faidah yang agung. Ia akan mewariskan pada
seorang hamba kelezatan iman, cahaya hati,
kekokohan kalbu, kesucian jiwa dan
keshalehannya. Padanya terdapat pencegah dari
prilaku mencari-cari yang diharamkan dan
kerinduan terhadap kebatilan.
Menahan kedua tangan
Maksudnya adalah dari menyakiti sesama, atau
menyebabkannya tertimpa keburukan. Orang
yang menyakiti hamba-hamba Allah akan
mendapat murka Allah, mendapat murka
manusia dan masyarakat akan menjauhinya.
Perbuatan ini adalah wujud dari akhlak buruk dan
etika yang rendah. Sebaliknya, jika seseorang
menjaga tangannya dari menyakiti sesama, maka
itu adalah bukti atas kecerdasan akhlaknya,
kemuliaan etikanya dan kebaikan pergaulannya. Ia
pun akan mendapatkan janji Allah yang sangat
agung kerena hal itu. Apalagi jika seseorang itu
akhlaknya semakin tinggi, etikanya semakin
mulia. Tidak hanya tidak menyakiti sesama,
hingga dengan akhlaknya itu ia justru
menyingkirkan sesuatu yang membahayakan
dari jalan yang dilalui orang-orang mukmin.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya,
dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Seseorang melewati ranting
pohon di jalan, kemudian ia berkata: “demi Allah
sungguh aku akan menyingkirkan ini agar tidak
menyakiti orang-orang muslim ” kemudian ia
dimasukkan ke dalam surga.” (HR Muslim)
Itulah beberapa pintu surga yang tinggi,
menaranya sangat nampak dan jalannya sangat
mudah. Hendaknya kita menggunakan
kesempatan itu sebelum ia tiada. Hendaknya kita
memperbanyak kebaikan untuk diri kita sebelum
kita wafat. Semoga Allah membantu kita semua
meraih tempat mulia itu, memberi petunjuk
(taufik) pada setiap kebaikan. Shalawat dan salam
atas Nabi kita Muhammad, para keluarganya dan
seluruh para sahabatnya.
Abu Khaleed Resa Gunarsa – Sumber :
http://www.al-badr.net/web/index.php?
page=article&action=article&article=3

Baca selengkapnya....

Indahnya Rumah Tangga di BawahNaungan Manhaj Nubuwwah


Rumah Tangga Sebuah Amanah
Kewajiban paling utama, tanggung jawab paling
besar, dan amanah paling berat adalah pendidikan
terhadap keluarga dan bimbingan untuk rumah
tangga, berawal dari diri sendiri kemudian istri,
anak-anak , dan kerabatnya. Inilah yang
dimaksud firman Alloh:
ﻳـﺄﻳﮩﺎ ﭐﻟﺬﻳﻦ ﺀﺍﻣﻨﻮﺍ
ﻗﻮﺍ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﺃﻫﻠﻴﻜﻢ
ﻧﺎﺭﺍ ﻭﻗﻮﺩﻫﺎ ﭐﻟﻨﺎﺱ
ﻭﭐﻟﺤﺠﺎﺭﺓ ﻋﻠﻴﮩﺎ ﻣﻠـٮﻜﺔ
ﻏﻠﺎﻅ ﺷﺪﺍﺩ ﻟﺎ ﻳﻌﺼﻮﻥ ﭐﻟﻠﻪ
ﻣﺎ ﺃﻣﺮﻫﻢ ﻭﻳﻔﻌﻠﻮﻥ ﻣﺎ
ﻳﺆﻣﺮﻭﻥ (٦ )
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api naar yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6)
Pendidikan keluarga bukan sekedar kegiatan
sambilan, pemikiran sedeharna, atau upaya ala
kadarnya. Namun pendidikan keluarga
merupakan kebutuhan asasi dan masalah yang
sangat urgen serta memiliki konsekuensi jauh ke
depan dalam menentukan masa depan rumah
tangga. Seorang muslim harus bertanggung
jawab atas segala kekurangan dan kesesatan
yang terjadi di tengah keluarganya. Dari Ibnu
Umar Rodhiyalloohu ‘Anhuma berkata: aku
mendengar Rosulullooh Shololloohu ‘alaihi
wassallam bersabda:
“ Kamu sekalian adalah pemimpin, dan akan
diminta tanggung jawab atas
kepimpinannya, seorang imam adalah
pemimpin, dan akan diminta tanggung
jawab atas kepemimpinannya dan seorang
laki-laki adalah pemimpin dan akan diminta
tanggung jawab atas atas
kepemimpinannya, dan wanita adalah
penanggung jawab terhadap rumah
suaminya dan akan diminta tanggung
jawabnya, serta pembantu penanggung
jawab atas harta benda majikannya dan
akan diminta tanggung jawabnya ”. (Shohih,
diriwayatkan oleh Bukhori dalam Shohih-nya:
893, 2409, 2554, 2558, 2571, 5188, dan 7138.
Muslim dalam Shohih-nya: 4701, dan Tirmidzi
dalam Sunan-nya: 1705)
Keluarga yang baik merupakan nikmat yang
paling agung dan karunia yang palingberharga
dan tidak ada yang mampu menghargai dan
mengenali nilainya kecuali orang yang telah
memiliki keluarga hancur dan rumah tangga
berantakan sehingga kehidupan laksana terkurung
oleh hawa neraka, dan hari-harinya hampir
diwarnai perih dan pilu karena keluarga
berantakan.
Bekal Membina Rumah Tangga
Ketahuilah bahwa berbagai macam problem
kehidupan dalam rumah tangga sering timbul
akibat kebodohan terutama terhadap ilmu agama.
Dan sebagai obatnya adalah belajar, sebagaimana
sabda Nabi Shololloohu ‘alaihi wassallam kepada
para sahabat Rodhiyalloohu ‘Anhuma:
“Mengapa mereka tidak bertanya jika tidah tahu?
Sesungguhnya obat kebodohan adalah bertanya”.
(Hasan, diriwayatkan Imam Abu Dawud dalam
Sunan-nya: 337 dan Ibnu Majah dalam Sunan-
nya:572. Dan dihasankan syaikh al-Albani dalam
Shohih Sunan Abu Dawud: 337)
Kedunguan hati dari ilmu dan kebisuan lisan dari
berbicara dinyatakan sebagai penyakit. Dan
obatnya adalah bertanya kepada ulama, sehingga
meraih ilmu yang bermanfaat, sebab ilmu yang
bermanfaat adalah ilmu yang terpancar dari
lentera Al-Qur ’an dan as-Sunnah sesuai dengan
pemahaman para sahabat dan tabi’in , termasuk
perkara yang terkait dengan ma’rifat kepada Alloh,
hukum halal-haram, zuhud, kebersihan hati dan
akhlaq mulia, serta mengatur kehidupan rumah
tangga.
Ilmu yang bermanfaat berfungsi sebagai
pemusnah secara tuntas dua penyakit rohani
yang paling berbahaya dan menjadi biang
penyakit hati yaitu syubhat dan syahwat. Maka
sebagai seorang pendidik, sebelum membina
keluarganya, harus membekali dirinya dengan
ilmu agama yang cukup. Sehingga dengan bekal
ilmu agama yang bermanfaat, semua urusan
rumah tangga menjadi mudah dan berdakwah di
tengah keluarga menjadi lancar. Apalagi bila ilmu
telah meresap ke dalam hati maka akan
melenyapkan penyakit syubhat dan syahwat,
mencabut kedua penyakit itu sampai ke akar-
akarnya. Ibaratnya orang yang sedang minum
obat, segala macam kuman akan hancur dan
musnah, sementara obat yang paling manjur
adalah obat yang cepat meresap ke dalam tubuh
dan tidak membuat kuman kebal, tetapi untuk
memusnahkan.
Akhlaq Seorang Pendidik
Seorang pembina rumah tangga harus berilmu,
berperangai lemah lembut, bersabar dalam
mendidik, sehingga akan memberikan kesan
yang baik pada keluarga, seperti firman Alloh
Subhannahu Ta ’ala:
ﻓﺒﻤﺎ ﺭﺣﻤﺔ ﻣﻦ ﭐﻟﻠﻪ ﻟﻨﺖ
ﻟﻬﻢ ﻭﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﻓﻈﺎ ﻏﻠﻴﻆ
ﭐﻟﻘﻠﺐ ﻟﭑﻧﻔﻀﻮﺍ ﻣﻦ ﺣﻮﻟﻚ
ﻓﭑﻋﻒ ﻋﻨﮩﻢ ﻭﭐﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﻬﻢ
ﻭﺷﺎﻭﺭﻫﻢ ﻓﻰ ﭐﻟﺄﻣﺮ ﻓﺈﺫﺍ
ﻋﺰﻣﺖ ﻓﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﭐﻟﻠﻪ
ﺇﻥ ﭐﻟﻠﻪ ﻳﺤﺐ ﭐﻟﻤﺘﻮﻛﻠﻴﻦ
(١٥٩ )
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. (QS. Ali Imran [3]: 159)
Syaikhul islam Ibnu taimiyah Rohimahulloh
berkata:
“ Hendaknya tidak menyeru kebaikan dan
melarang kemungkaran kecuali setelah memiliki
tiga bekal: berilmu sebelum menyeru kebaikan
dan melarang kemungkaran, berperangai lemah
lembut ketika menyeru kebaikan dan melarang
kemungkaran, serta bersabar setelah menyeru
kebaikan dan melarang kemungkaran. ” (al-Amr
bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar, Ibnu
Taimiyah, hal. 57)
Hendaknya seorang pendidik paling terdepan
dalam memberi contoh karena sangat berat
ancaman orang yang tidak konsekuen terhadap
ajakannya, sebagaimana sabda Nabi Shololloohu
‘ alaihi wassallam:
“Nanti pada hari kiamat ada seseorang
didatangkan lalu dilemparkan ke dalam neraka,
maka ususnya keluar. Lalu ia berputar-putar di
sekitar penggilingan. Kemudian penghuni neraka
mengerumuninya dan bertanya, ‘Hai Fulan, ada
apa denganmu? Bukankah kamu yang menyeru
kepada kebaikan dan melarang dari
kemungkaran ?’ Ia menjawab, ‘Ya, aku telah
menyeru kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak
mengerjakannya dan aku melarang orang dari
kemungkaran tetapi aku sendiri
mengerjakannya. ” (Shohih, diriwayatkan Imam
Bukhori dalam Shohih-nya: 3267, 7098. Dan
Imam Muslim dalam shohih-nya: 7408)
Hadits shohih di atas memberi petunjuk bahwa
orang yang mengetahui kebaikan dan
kemungakaran lalu melanggarnya lebih berat
siksaannya daripada orang yang tidak
mengetahuinya karena ia seperti orang yang
menghina larangan Alloh dan meremehkan
syari ’at-Nya, sehingga ia termasuk ahli ilmu yang
tidak bermanfaat ilmunya.
Wahai saudaraku, para suami…
Wahai sang suami, sungguh engkaulah
pemegang kendali rumah tangga, ikatan
pernikahan dan perjanjian yang berat, karena
Alloh berfirman:
… .. ﻭﺍﺧﺬﻥ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻴﺜﺎﻗﺎ
ﻏﻠﻴﻈﺎ
Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari
kamu perjanjian yang kuat. (QS. 4:21)
Anda telah memikul tanggung jawab, memegang
amanat dan beban rumah tangga. Hubungan
penikahan merupakan kemuliaan bagi laki-laki dan
perempuan, maka secara fitroh dan naluri
masing-masing memiliki tugas hidup agar
kehidupan rumah tangga berjalan normal dan
lurus seperti firman Alloh:
ﭐﻟﺮﺟﺎﻝ ﻗﻮٲﻣﻮﻥ ﻋﻠﻰ
ﭐﻟﻨﺴﺎﺀ ﺑﻤﺎ ﻓﻀﻞ ﭐﻟﻠﻪ
ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ ﻭﺑﻤﺎ
ﺃﻧﻔﻘﻮﺍ ﻣﻦ ﺃﻣﻮٲﻟﻬﻢ
ﻓﭑﻟﺼـﻠﺤـﺖ ﻗـﻨﺘـﺖ
ﺣـﻔﻈـﺖ ﻟﻠﻐﻴﺐ ﺑﻤﺎ ﺣﻔﻆ
ﭐﻟﻠﻪ ﻭﭐﻟـﺘﻰ ﺗﺨﺎﻓﻮﻥ
ﻧﺸﻮﺯﻫﻦ ﻓﻌﻈﻮﻫﻦ
ﻭﭐﻫﺠﺮﻭﻫﻦ ﻓﻰ ﭐﻟﻤﻀﺎﺟﻊ
ﻭﭐﺿﺮﺑﻮﻫﻦ ﻓﺈﻥ ﺃﻃﻌﻨڪﻢ
ﻓﻠﺎ ﺗﺒﻐﻮﺍ ﻋﻠﻴﮩﻦ ﺳﺒﻴﻼ
ﺇﻥ ﭐﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﺎ ڪﺒﻴﺮﺍ
(٣٤ )
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka [laki-laki] atas sebahagian
yang lain [wanita], dan karena mereka [laki-laki]
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
(QS. An-Nisa ’ [4]: 34)
Upayakanlah kendali rumah tangga, terutama
isterimu, tetap berada di tanganmu. Jangan
bersikap lemah dan tidak berwibawa serta tidak
berdaya di hadapan tuntutan dan tekanan
isterimu, akhirnya ia menghinamu,
memperbudakmu, dan merendahkanmu
sehingga kehidupan rumah tanggamu berantakan
bagaikan neraka. Begitu pula, jangan engkau
menghinanya dan menzholiminya, serta
menganggapnya seperti barang tak berguna,
sebab sikap semena-mena terhadap orang yang
lemah seperti isterimu menunjukkan kerdilnya
sebuah kepribadian. Terimalah kebaikan yang
telah diberikan kepadamu dengan senang hati dan
bersabarlah atas berbagai kekurangannya, serta
jangan mengangan-angankan kesempurnaan
darinya karena dia diciptakan oleh Alloh dari
tulang rusuk yang bengkok sebagaimana sabda
Rosululloh Shololloohu ‘alaihi wassallam:
(( ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺧﻠﻘﺖ ﻣﻦ
ﺿﻠﻊ, ﻟﻦ ﺗﺴﺘﻘﻴﻢ ﻟﻚ ﻋﻠﻰ
ﻃﺮﻳﻘﺔ, ﻓﺈﻥ ﺍﺳﺘﻤﺘﻌﺖ ﺑﻬﺎ
ﺍﺳﺘﻤﺘﻌﺖ ﺑﻬﺎ ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻋﻮﺝ,
ﻭﺇﻥ ﺫﻫﺒﺖ ﺗﻘﻴﻤﻬﺎ ﻛﺴﺮﺗﻬﺎ
ﻭﻛﺴﺮﻫﺎ ﻃﻼﻗﻬﺎ ))
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang
rusuk, ia tidak bisa lurus bersamamu di atas satu
jalan. Jika kamu menikmatinya maka kamu
menikmatinya dalam kondisi bengkok, namun
bila anda ingin meluruskannya, maka boleh jadi
patah dan patahnya adalah talak. ” (Shohih,
diriwayatkan Imam Muslim dalam Shohih-nya:
3631)
Wahai saudaraku, para isteri …
Setiap kesalahan yang dilakukan seorang isteri,
perasaan mengikuti hawa nafsu, sikap terlalu
cemburu, atau was-was hanya merupakan
bisikan setan dan bersumber dari lemahnya iman
kepada Alloh, sehingga rumah tangga berubah
meikan bagnjadi berantakan laksana neraka dan
rumah tangga menjadi porak-poranda bagaikan
bangunan disambar halilintar; akibatnya, semua
pihak menyesali pernikahan tersebut. Atau boleh
jadi karena kesalahan isteri menjadi penyebab
talak (perceraian), kemudian jiwa menjadi
goncang dan ditimpa kegelisahan yang sangat
berat.
Betapa indahnya bila anda meluruskan hati, ahlak,
dan tabiat ketika bergaul dengan suami dan
kerabat suami anda. Betapa eloknya bila anda
selalu menggunakan akal sehat dan kesabaran
dalam setiap menghadapi urusan rumah tangga.
Betapa mulianya ketika seorang isteri mampu
menjadi pendamping setia bagi suami, dan
betapa agung kedudukannya di hati sang suami
bahkan ia mampu memikat perasaan suami
ketika sang isteri berkata: “Aku mendengar dan
mentaati”.
Semoga saudariku muslimah mendapa taufiq dan
hidayah dengan etika Islam, mau
menyempurnakan akal pikiran dengan ilmu dan
ma ’rifah, dan menyembuhkan hatinya dengan
keimanan kepada Alloh, sehingga kehidupan
penuh dengan suasana bahagia dan hidup
bersama sang suami penuh dengan ketenangan
dan ketentraman serta kegembiraan.
Wahai para isteri, tunaikanlah kewajibanmu
terhadap suamimu, niscaya engkau akan
mendapat kasih sayang dan cintanya!.
Kewajiban Seorang Suami
Kewajiban sebagai seorang suami banyak sekali
namun yang terpenting antara lain:
1. Kewajiban materi meliputi pemberian nafkah,
kebutuhan pakaian, dan kebutuhan pendidikan
keluarga serta kebutuhan tempat tinggal
2. Tidak boleh memberatkan isteri dengan
mengajukan berbagai tuntutan kebutuhan di luar
kemampuannya, dan tidak boleh membuat
suasana kacau karena permasalahan sepele,
sebagaimana yang telah diwasiatkan Rosululloh
Shololloohu ‘alaihi wassallam:
“Ingatlah dan berwasiatlah kepada wanita dengan
kebaikan, karena mereka berada disisimu
bagaikan pelayan, dan kalian tidak bisa memiliki
lebih dari itu kecuali mereka telah melakukan
perbuatan keji yang jelas. ”(Shohih, diriwayatkan
Tirmidzi dalam Sunan-nya: 1163 dan Ibnu Majah
dalam Sunan-nya: 1851)
3. Kewajiban non materi seorang suami meliputi
menggembirakan isteri dan bersikap lemah
lembut dalam bertutur kata. Sang suami harus
bermusyawarah dan mengambil pendapat sang
isteri dalam rangka menunaikan kebaikan. Begitu
juga, sang suami harus berterima kasih atas jerih
payah isterinya, dan tidak boleh mendiamkan di
atas tiga hari karena urusan keduniaan.
4. Hendaknya seorang suami memberi
kesempatan bagi isterinya untuk beramal sholih,
bersedekah dengan hartanya, memberi hadiah,
menyambut tamu dari keluarga dan kerabatnya,
serta setiap orang yang mempunyai hak atasnya.
5. Hendaknya mengambil waktu yang cukup
untuk tinggal di rumah dan berusaha semaksimal
mungkin menghindari keluar rumah tanpa tujuan
dan sering berpergian, sering keluar rumah untuk
bergadang tanpa manfaat, karena yang demikian
itu bisa membawa kehancuran.
6. Hendaknya sang suami tidak melarang
isterinya berkunjung kepada keluarga dan
kerabatnya, asal tidak berlebihan.
7. Wanita dalah mahluk yang lemah, maka wajib
bagi laki-laki memberi perhatian cukup,
melarangnya keluar ke pasar dan lainnya seorang
diri, dan harus menjauhkannya dari tempat yang
ikhtilath (bercampur) dan kholwah (berduaan/
menyepi) dengan laki-laki lain. Begitu juga
seorang suami harus menjauhkan sasuatu yang
merusak aqidah dan akhlaq keluarganya, dan
menyingkirkan segala sarana maksiat yang
menghancurkan kehormatan, seperti alat musik.
8. Seorang suami harus mengajarkan kepada
isterinya ilmu agama dan mendidiknya di atas
kebaikan, serta menyiapkan segala kebutuhannya
dalam rangka meraih ilmu dan istiqomah dalam
beragama sesuai dengan ajaran Alloh
Kewajiban Seorang Isteri
Di antara Kewajiban sebagai Seorang Isteri yang
paling utama dan prinsip, antara lain:
1. Mentaati dan mematuhi perintah suami selagi
tidak menganjurkan maksiat kepada Alloh, karena
tidak ada ketaatan kepada mahluk bila
menganjurkan kepada maksiat dan pelanggaran
kepada Alloh, seperti sabda Rosululloh
Shololloohu ‘alaihi wassallam:
“Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat
kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala”. (Shahih.
Diriwayatkan Muslim dalam Shahih-nya: 4840, at-
Tirmidzi dalam Sunan-nya: 1707 dan Ibnu Majah
dalam Sunan-nya: 2865 dengan lafazh Ibnu
Majah serta dishahihkan Syaikh al-Albani.)
2. Dalam bidang materi, seorang isteri harus
memberikan pelayanan fisik, baik yang berkaitan
dengan kebutuhan pribadi suami atau rumah
tangganya, sehingga ibadah nafilah (sunnah)
menjadi gugur demi menunaikan tugas tersebut.
Dari Abu Hurairoh sesungguhnya Rosululloh
Shololloohu ‘alaihi wassallam: bersabda:
“Tidak boleh bagi seorang isteri berpuasa (sunnat)
sementara suami ada di rumah kecuali atas
izinnya (suami), tidak boleh ia mengizinkan orang
lain masuk rumahnya kecuali atas izinnya
(suami), dan setiap harta suami yang diinfaqkan
sang isteri tanpa seizinnya, maka sang suami
mendapatkan pahala separuh baginya. ” (Shohih,
diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya:
2066 dan 5360, Imam Muslim dalam Shahih-nya:
2367 dan Abu Dawud dalam Sunan-nya: 1687,
2458).
3. Dalam bidang rohani, seorang isteri harus
menjaga perasaan suami dan menciptakan
suasana tenang dan kondusif dalam rumah
tangga serta membantu meringankan beban dan
penderitaan yang menimpa suaminya.
4. Dalam bidang kesejahteraan, seorang isteri
harus mengingatkan suami tentang kebaikan,
membantu dalam kebajikan dan ketaatan,
membantu dalam bidang sosial, menyantuni fakir
miskin dan membantu orang-orang yang lemah
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5. Dalam bidang pendidikan, seorang isteri harus
membantu suami dengan jiwa raga dan
menerima segala nasehat dan arahannya. Begitu
juga dia harus membantunya dalam mendidik
dan meluruskan adab anak-anak serta
menghindarkan sikap antipati dan masa bodoh
terhadap masa depan pendidikan anak-anak.
6. Hendaklah seorang isteri tidak mengajukan
tuntutan nafkah atau lainnya yang memberatkan
suami atau mempersulit suami.
7. Tidak berkhianat dalam dirinya, harta benda
suami dan rahasia-rahasianya.
Balasan Bagi Rumah Tangga yang Berhasil
Tiada amal sholih yang dianggap sia-sia oleh
agama. Setiap kebaikan sekecil apapun pasti
mendapat balasan. Setiap benih kebaikan yang
disemai di ladang subur, pada musim panen pasti
akan memetik hasilnya, maka suami dan isteri
yang telah membina rumah tangga yang baik
dan mengerahkan berbagai macam pengorbanan
untuk mendidik keluarga. Alloh akan memberi
balasan yang besar. Cukuplah balasan nikmat
baginya berupa sanjungan, pujian, dan pahala
yang besar setelah wafatnya, seperti yang telah
ditegaskan sebuah hadits dari Abu Hurairoh
Rodhiyalloohu ‘anhu ia berkata bahwa Rosululloh
Shololloohu ‘alaihi wassallam bersabda:
“Jika manusia meninggal maka terputuslah
amalannya kecuali tiga perkara,: shodaqoh jariah,
ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang
mendo ’akannya.” (HR. Bukhori 7/247 no.6514,
dan Muslim 3/1016 no.1631)
Balasan yang lebih besar lagi, ia dikumpulkan di
surga bersama para kekasih dan kerabatnya
dalam satu tempat tinggal di surga, sebagai
karunia dan balasan yang baik dari Alloh, seperti
firman Allohu ta ’ala:
ﻭﭐﻟﺬﻳﻦ ﺀﺍﻣﻨﻮﺍ ﻭﭐﺗﺒﻌﺘﮩﻢ
ﺫﺭﻳﺘﮩﻢ ﺑﺈﻳﻤـﻦ ﺃﻟﺤﻘﻨﺎ
ﺑﮩﻢ ﺫﺭﻳﺘﮩﻢ ﻭﻣﺎ
ﺃﻟﺘﻨـﻬﻢ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻬﻢ ﻣﻦ
ﺷﻰﺀ ﻛﻞ ﭐﻣﺮﻯ ﺑﻤﺎ ﻛﺴﺐ
ﺭﻫﻴﻦ (٢١ )
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak
cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan,
Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun
dari pahala amal mereka.Tiap-tiap manusia terikat
dengan apayang dikerjakannya. (QS. 52:21)
Pembinaan rumah tangga secara baik, mampu
mengangkat martabat, memperbaiki nasib rezeki,
mengukir prestasi, memelihara moral generasi,
dan menanggulangi dekadensi sehingga
membuat hati tenang dan jiwa lapang. Maka
pembinaan harus berbasis penumbuhan
kesadaran, keimanan, ketaqwaan dan
pengendalian diri, serta mampu membentuk
suasana damai dan mesra sehingga perasaan
kasih sayang tumbuh subur. Allohu musta ’an
Diketik ulang oleh Ummu Tsaqiif al-Atsariyyah
dari majalah Mawaddah Edisi 1 Tahun ke-1
(1428/2007) untuk http://jilbab.or.id/)

Baca selengkapnya....