09 April 2011

Fakta Thibbun Nabawi: HabbatusSauda,Madu, dan Minyak Zaitun

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para
dokter
muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan
ilmu-ilmu
kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan
pada Allah,
sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan
khurofat.
1. Habbatus Sauda ’ atau Jinten Hitam atau
Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha.
bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
wa
sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam
habbatus
sauda ’ itu terdapat penyembuh segala penyakit,
kecuali as-
sam. ” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau
menjawab, “Kematian”. Habbatus sauda’
berkhasiat
mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga
membantu
kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor
temporal. Biji habbatus sauda ’ mengandung 40%
minyak
takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam
amino, protein,
Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya
thymoquinone (TQ),
dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone
(THQ) dan
thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil
penelitian
ilmiah bahwa habbatus sauda ’ mengaktifkan
kekebalan
spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan
kadar sel-
sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel
pembunuh
alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat
habbatus
sauda ’:
1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran
madu,
kemudian diminum setelah dicampur air panas,
diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu
ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar
air
seni, haid dan ASI.
2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung
yang
sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing
dengan lebih kuat.
3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur
air
untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.
4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-
kumur
untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.
5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka
untuk
mengatasi jerawat dan kudis bernanah.
6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka
gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles,
lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan,
sebaiknya dua
sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan
bahwa
terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau ‘Asl
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai
warna, di
dalamnya terdapat kesembuhan bagi
manusia. ” (QS. An-
Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
a. Bakteri tidak mampu melawan madu
Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka
bakar.
Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan
(inflammatory activity anti)
b. Madu kaya kandungan antioksidan
Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif
tinggi
serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh
terhadap tekanan
oksidasi (oxidative stress)
c. Madu dan kesehatan mulut
Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan
dan
menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan
dan
gangguan mulut lain.
d. Madu dan kulit kepala
Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90%
(madu
dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-
bagian yang
terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan
selama 2-3
menit, madu dapat membunuh kutu,
menghilangkan
ketombe, memanjangkan rambut, memperindah
dan
melembutkannya serta menyembuhkan penyakit
kulit
kepala.
e. Madu dan pengobatan kencing manis
Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah
penderita
diabetes karena adanya unsure antioksidan yang
menjadikan
asimilasi gula lebih mudah di dalam darah
sehingga kadar
gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya
vitamin
B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes
sangat
membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil
madu
alami murni akan menambah cepat dan besar
kandungan
gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-
sel
pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya
penderita
diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk
menentukan
takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah
pengawasan
dokter.
f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar
(colitis),
maag dan tukak lambung
Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-
luka yang
biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu
pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar
20% madu
mampu melemahkan bakteri pylori penyebab
tukak
lambung di piring percobaan.
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan
sistem alami
tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak,
membersihkan liver, memperlancar buang air
kecil, cocok
untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan
yang
direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam
bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan
tidak tajam
serta yang paling manis. Madu yang diambil dari
daerah
gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan
tersendiri
daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu
tergantung
pada tempat para lebah berburu makanannya.
3. Minyak Zaitun
“ Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai
minyak
rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon
yang
penuh berkah. ” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa
mengurangi
kandungan kolesterol yang bermanfaat.
2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis)
dan
penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.
3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun
tekanan darah tinggi.
4. Mengurangi serangan kanker.
5. Melindungi dari serangan kanker payudara.
Sesendok makan minyak zaitun setiap hari
mengurangi risiko kanker payudara sampai pada
kadar 45%.
6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan
minyak zaitun memiliki peran penting dalam
melindungi tubuh dari kanker kolon.
8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit
setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit
(melanoma)
9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari
kanker
lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.
10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya
dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam
ASI.
11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu
membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Tidaklah
Allah
menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia
menurunkan
obatnya. ” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali
Allah
menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan
penyembuhnya. Hanya ada orang yang
mengetahuinya dan
ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu
pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu
‘alaihi wa
sallam sudah mengetahui dan menerapkan
pengobatan
yang terbukti kemanjurannya.
Maraji:
1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul
Fattah
2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah
***
Artikel www.muslimah.or.id

No comments:

Post a Comment