10 October 2011

Abu Hurairoh -radhiyallahu ’anhu-(Wafat 57H)

Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak
meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi
wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak
5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H,
tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah
sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”,
ketika beliau sedang melihatnya membawa
seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena
kecintaan beliau kepadanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa
Rasulullah agar Abu Hurairah dianugrahi hapalan
yang kuat. Ia memang paling banyak hapalannya
diantara para sahabat lainnya.

Pada masa Umar bin Khaththab menjadi Khalifah,
Abu Hurairah menjadi pegawai di Bahrain, karena
banyak meriwayatkan hadist Umar bin Khaththab
pernah menetangnya dan ketika Abu Hurairah
meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wassalam : ” Barangsiapa berdusta
mengatasnamakanku dengan sengaja, hendaklah
ia menyediakan pantatnya untuk dijilat api
neraka ”. Kalau begitu kata Umar, engkau boleh
pergi dan menceritakan hadist.
Syu’bah bin al-Hajjaj memperhatikan bahwa Abu
Hurairah meriwayatkan dari Ka’ab al-Akhbar dan
meriwayatkan pula dari Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam, tetapi ia tidak membedakan
antara dua riwayatnya tersebut. Syu ’bah pun
menuduhnya melakukan tadlis, tetapi Bisyr bin
Sa ’id menolak ucapan Syu’bah tentang Abu
Hurairah. Dan dengan tegas berkata: Bertakwalah
kepada allah dan berhati hati terhadap hadist.
Demi Allah, aku telah melihat kita sering duduk di
majelis Abu Hurairah. Ia menceritakan hadist
Rasulullah dan menceritakan pula kepada kita
riwayat dari Ka ’ab al-Akhbar. Kemudian dia
berdiri, lalu aku mendengan dari sebagian orang
yang ada bersama kita mempertukarkan hadist
Rasulullah dengan riwayat dari Ka ’ab. Dan yang
dari Ka’ab menjadi dari Rasulullah.”. Jadi tadlis itu
tidak bersumber dari Abu Hurairah sendiri,
melainkan dari orang yang meriwayatkan
darinya.
Cukupkanlah kiranya kita mendengar kan dari
Imam Syafi ’I :” Abu Hurairah adalah orang yang
paling hapal diantara periwayat hadist
dimasanya ”.
Marwan bin al-Hakam pernah mengundang Abu
Hurairah untuk menulis riwayat darinya, lalu ia
bertanya tentang apa yang ditulisnya, lalu Abu
Hurairah menjawab : ” Tidak lebih dan tidak
kurang dan susunannya urut”.
Abu Hurairah meriwayatkan hadist dari /abu
Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka ’ab, Utsman bin
Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya. Sedangkan
jumlah orang yang meriwayatkan darinya
melebihi 800 orang, terdiri dari para sahabat dan
tabi ’in. diantara lain dari sahabat yang
diriwayatkan adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah
bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik,
sedangkan dari kalangan tabi ’in antara lain Sa’id
bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’,
Mujahid dan Asy-Sya’bi.
Sanad paling shahih yang berpangkal
daripadanya adalah Ibnu Shihab az-Zuhr, dari
Sa ’id bin al-Musayyab, darinya (Abu Hurairah).
Adapun yang paling Dlaif adalah as-Sari bin
Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi dari
bapaknya (Yazid al-Audi) dari Abu Hurairah.
Ia wafat pada tahun 57 H di Aqiq.
Disalin dari Biografi Abu Hurairah dalam Al-
Ishabah Ibn Hajar Asqalani No. 1179, Tahdzib al
‘ asma: An-Nawawi 2/270

No comments:

Post a Comment