10 October 2011

Kesamaan Aqidah Imam Empat

Oleh Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais
Aqidah imam Empat, Abu Hanifah, Malik, Syafi'i,
dan Ahmad. Adalah yang dituturkan oleh al-
Qur'an dan Sunnah Nabi, sesuai dengan apa yang
menjadi pegangan para sahabat dan tabi'in. Tidak
ada perbedaan di antara mereka dalam masalah
ushuluddin. Mereka justru sepakat untuk beriman
kepada sifat-sifat Allah, bahwa al-Qur'an itu dalam
Kalam Allah, bukan makhluk dan bahwa iman itu
memerlukan pembenaran dalam hati dan lisan.
Mereka juga mengingkari para ahli kalam, seperti
kelompok Jahmiyyah dan lain-lain yang
terpengaruh dengan filsafat Yunani dan aliran-
aliran kalam. Syaikhul Islam Imam Ibnu
Taimiyyah menuturkan, Namun rahmat Allah
kepada hamba-Nya menghendaki, bahwa para
imam yang menjadi panutan umat, seperti imam
madzhab empat dan lain-lain, mereka
mengingkari para ahli kalam seperti kelompok
Jahmiyyah dalam masalah al-Qur'an, dan tentang
beriman kepada sifat-sifat Allah.
Mereka sepakat seperti keyakinan para ulama
salaf, di mana antara lain, bahwa Allah itu dapat
dilihat di akhirat, al-Qur'an adalah kalam Allah
bukan makhluk, dan bahwa iman itu memerlukan
pembenaran dalam hati dan lisan.[1]
Imam Ibnu Taimiyyah juga menyatakan, para
imam yang masyhur itu juga menetapkan
tentang adanya sifat-sifat Allah. Mereka
mengatakan bahwa al-Qur'an adalah kalam Allah
bukan makhluk. Dan bahwa Allah itu dapat dilihat
di akhirat. Inilah madzhab para Sahabat dan
Tabi'in, baik yang termasuk Ahlul Bait dan yang
lain. Dan ini juga madzhab para imam yang
banyak penganutnya, seperti Imam Malik bin
Anas, Imam ats-Tsauri, Imam al-Laits bin Sa'ad,
Imam al-Auza'i, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i,
dan Ahmad [2]
Imam Ibnu Taimiyyah pernah ditanya tentang
aqidah Imam Syafi'i. Jawab beliau, Aqidah Imam
Syafi'i dan aqidah para ulama salaf seperti Imam
Malik, Imam ats-Tsauri, Imam al-Auza'i, Imam
Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad bin Hambal, dan
Imam Ishaq bin Rahawaih adalah seperti aqidah
para imam panutan umat yang lain, seperti Imam
al-Fudhal bin 'Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-
Darani, Sahl bin Abdullah at-Tusturi, dan lain-lain.
Mereka tidak berbeda penddapat dalam
Ushuluddin (masalah aqidah). Begitu pula Imam
Abu Hanifah, aqidah tetap beliau dalam masalah
tauhid, qadar dan sebagainya adalah sama
dengan aqidah para imam tersebut di atas. Dan
aqidah para imam itu adalah sama dengan aqidah
para sahabat dan tabi'in, yaitu sesuai dengan apa
yang dituturkan oleh al-Qur'an dan as-Sunnah.[3]
Aqidah inilah yang dipilih oleh al-Allamah Shidiq
Hasan Khan, dimana beliau berkata : "Madzhab
kami adalaha mazhab ulama salaf, yaitu
menetapkan adanya sifat-sifat Allah tanpa
menyerupakan-Nya dengan sifat makhluk dan
menjadikan Allah dari sifat-sifat kekurangan, tanpa
ta'thil (meniadakannya makna dari ayat-ayat yang
berkaitan dengan sifat-sifat Allah). Mazdhab
tersebut adalah madzhab imam-imam dalam
Islam, seperti Imam Malik bin Anas, Imam Syafi'i,
Imam Ats-Tsauri, Imam Ibnu Al Mubarak, Imam
Ahmad dan, lain-lain. Mereka tidak berbeda
pendapat mengenai ushuludin. Begitu pula Imam
Abu Hanifah, beliau sama aqidahnya dengan para
imam diatas, yaitu aqidah yang sesuai dengan
apa yang dituturkan oleh al-Qur'an dan as-
Sunnah".[4]
[Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah
edisi Indonesia Aqidah Imam Empat (Abu
Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad) oleh Dr.
Muhammad Abdurarahman Al-Khumais, Penerbit
Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia
Di Jakarta]
_________
Foote Note
[1]. Kitab al-Imam, hal. 350-351, Dar ath-Thiba'ah
al-Muhammadiyyah, Ta'liq Muhammad
[2]. Manhaj As-Sunah, II/106
[3]. Majmu' al-Fatawa, V/256
[4]. Qathf ats-Tsamar, hal. 47-48

No comments:

Post a Comment